Berak Darah? Kapan Harus Segera Ke Dokter?

berak darah

Table of Contents

Berak darah bisa menjadi tanda-tanda berbagai penyakit di dalam tubuh seperti buasir, penyakit Crohn, kanker usus besar, dan radang usus buntu (1).

Merasa cemas ketika melihat darah dalam tinja atau berak darah? Anda tidak sendirian. 

Kondisi ini memang menakutkan, terutama jika anda tidak tahu apa penyebabnya dan kapan harus segera ke dokter.

Dalam blog ini, kita akan membahas penyebab dan gejala berak darah, bagaimana mengobatinya, serta cara mencegahnya.

Apakah itu Berak Darah dan Punca-Puncanya?

Berak darah merujuk pada kondisi di mana darah terlihat dalam feses.

Berak darah merujuk pada kondisi di mana darah terlihat dalam feses yang dikeluarkan saat buang air besar, dan beberapa penyebabnya yang umum seperti buasir, penyakit Crohn, kanker usus besar, dan radang usus buntu.


Baca Juga : Berak Tidak Lawas: Kenali Punca dan Cara Mengatasinya


1. Buasir

Salah satu penyebab utama berak darah adalah buasir atau biasa dikenal sebagai buasir (2). 

Buasir merupakan pembengkakan pada pembuluh balik (vena) di sekitar dubur dan rektum yang mengakibatkan terbentuknya benjolan yang bisa menyebabkan rasa nyeri, gatal, dan pendarahan selama buang air besar.

Ada dua jenis buasir, yaitu buasir dalam yang terletak pada bagian atas rektum dan buasir luar yang muncul di bawah kulit di sekitar anus.

Untuk mengatasi masalah buasir, Anda bisa mengurangi konsumsi makanan yang keras atau susah dicerna sehingga tidak menimbulkan tekanan pada dubur saat buang air besar. 

Selain itu, rutinlah berolahraga, makan makanan berserat tinggi seperti sayur dan buah-buahan, serta minum banyak air putih untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit.

2. Penyakit Crohn

Penyakit Crohn adalah salah satu jenis penyakit inflamasi usus yang dapat menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan, mulai dari mulut hingga anus (3). 

Gejala yang sering muncul pada penderita penyakit Crohn adalah diare, sakit perut kram, kehilangan nafsu makan, hingga penurunan berat badan yang signifikan (4).

Penderita Crohn kerap mengalami luka atau bisul di dalam usus yang dapat membuat fesesnya berdarah. 

Jika Anda mengalami gejala ini, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan obat antiinflamasi atau bahkan operasi jika kondisi sudah parah.

Mengatasi penyakit kronis adalah tantangan serius yang membutuhkan pendekatan yang tepat.

Oleh karena itu, kami merekomendasikan GAXODUS® sebagai suplemen yang dirancang khusus untuk membantu mengatasi penyakit kronis.

Dengan kandungan bahan-bahan alami seperti Lactobacillus Acidophilus, Curcumin Extract, dan Aloe Vera, GAXODUS® dapat memberikan dukungan yang penting dalam perjalanan Anda untuk memulihkan kesehatan.

Lactobacillus Acidophilus, probiotik yang terkandung dalam GAXODUS®, memiliki peran kunci dalam menjaga keseimbangan flora usus dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

GAXODUS®sudah mendapat sijil KKM dan HALAL.

GAXODUS®sudah mendapat sijil KKM dan HALAL.

Dalam menghadapi penyakit kronis, peran probiotik ini sangat penting untuk membangun lingkungan yang optimal di dalam usus, meredakan peradangan, dan memperbaiki gangguan pencernaan.

Curcumin Extract, yang terkenal karena sifat anti-inflamasi dan antioksidannya, telah terbukti bermanfaat dalam mengurangi peradangan dan meredakan gejala penyakit kronis.

Dalam GAXODUS®, Curcumin Extract memberikan kontribusi yang berharga dalam mengatasi kerusakan dan meningkatkan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Sementara itu, Aloe Vera, dengan kualitas penyembuhannya yang dikenal, memberikan dukungan dalam memperbaiki jaringan dan mengurangi kerusakan akibat penyakit kronis.

Kandungan Aloe Vera dalam GAXODUS® memberikan manfaat tambahan dalam memulihkan kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup.

Dapatkan GAXODUS® sekarang dan gunakan dukungan bahan-bahan alami yang terkandung di dalamnya untuk membantu mengatasi penyakit kronis Anda.

3. Kanker Usus Besar

Kanker usus besar adalah kondisi medis yang dapat mengakibatkan buang air besar berdarah (5). 

Kanker ini biasanya tumbuh dengan lambat, membuatnya sulit untuk dideteksi pada awalnya.

Namun, gejala yang harus diwaspadai termasuk perubahan dalam pola buang air besar dan penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.

Jika Anda mengalami buang air besar berdarah dan merasa khawatir bahwa kanker usus besar mungkin menjadi penyebabnya, segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda. 

Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan menyarankan tes seperti kolonoskopi untuk memeriksa lebih lanjut kondisi medis Anda.


Baca Lebih Lanjut : 14 Punca Kanser Usus Yang Penting Untuk Anda Ketahui!


4. Radang Usus Buntu

Sakit appendix, juga dikenali sebagai appendicitis, adalah keadaan peradangan pada usus buntu yang kini menjadi salah satu penyebab yang paling banyak ditemui dalam kes berak darah (6).

Gejala radang usus buntu termasuk sakit perut dari sebelah kanan atas hingga ke pinggang, demam, mual dan muntah, dan kadang-kadang sakit saat buang air besar.

Meskipun gejalanya sepertinya tidak terkait dengan berak darah, namun beberapa kasus menunjukkan bahwa radang usus buntu dapat menyebabkan feses mengandung darah.

Gejala dan Tanda-Tanda Berak Darah yang Perlu Diambil Kira

Salah satu tanda-tanda berak darah adalah perubahan warna dan konsistensi feses. 

Feses yang berdarah mungkin merupakan tanda-tanda dari berbagai penyakit di dalam tubuh. Namun, tak semua feses berdarah harus dikhawatirkan.

🟡 Warna dan Konsistensi Feses

Salah satu tanda-tanda berak darah adalah perubahan warna dan konsistensi feses

Jika biasanya Anda buang air besar dengan warna coklat tua, tetapi tiba-tiba feses Anda berubah warna menjadi merah atau hitam, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah yang serius.

Selain itu, konsistensi feses juga dapat memberikan petunjuk tentang kondisi kesehatan Anda.

Jika Anda mengalami perubahan warna atau konsistensi feses yang mencurigakan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa sampel feses untuk menentukan penyebab berak darah Anda.


Baca Juga : Cara Merawat Sembelit- 5 Cara Mengatasi Sembelit


🟡 Nyeri Perut

Seseorang yang mengalami buang air besar berdarah biasanya juga merasakan sakit perut (7). 

Nyeri perut dapat terjadi di daerah manapun, tergantung pada jenis penyakit atau kondisi medis yang menyebabkan perdarahan tersebut.

Nyeri perut juga bisa terjadi setelah seseorang mengejan saat buang air besar akibat sembelit atau fisura ani. 

Jika nyeri ini disertai dengan buang air besar berdarah, maka sebaiknya juga berkonsultasi dengan dokter karena dapat menjadi tanda adanya kondisi medis yang lebih serius seperti kanker usus besar atau tukak lambung.

🟡 Demam dan Kelemahan

Apabila anda mengalami berak darah, kemungkinan anda juga akan merasakan demam dan kelemahan. Demam biasanya disertai dengan sakit kepala, kedinginan, dan berkeringat.

Jika anda mengalami gejala-gejala seperti ini, segera periksakan diri ke doktor untuk mendapatkan pengobatan yang tepat

Demam dan kelemahan dapat menjadi tanda-tanda serius dari kondisi medis yang mendasar (8).

🟡 Darah dalam Feses

Apabila Anda melihat darah dalam tinja, ini merupakan tanda peringatan yang serius dan perlu segera mendapatkan penanganan medis. 

Darah dalam feses dapat terjadi akibat dari beberapa hal seperti buasir, fisura ani, tukak lambung, penyakit Crohn, dan bahkan kanker usus besar.

Cara untuk mengetahui adanya darah dalam feses adalah dengan memerhatikan warna dan konsistensi feses. 

Jika darah tercampur dengan feses, maka warnanya akan berubah menjadi merah terang atau merah kehitaman.

Selain itu, terdapat juga gejala lain seperti nyeri perut, demam, dan kelemahan yang harus diwaspadai.

Kapan Perlu Segera ke Doktor untuk Berak Darah?

Segera pergi ke doktor jika mengalami berak darah yang terus-menerus mengalir.

Segera pergi ke doktor jika mengalami berak darah yang terus-menerus mengalir, berdarah di luar masa haid, atau disertai dengan nyeri perut yang hebat.

❌ Berak Darah yang Mengalir Terus-Menerus

Jika berak darah terjadi secara terus-menerus, ada kemungkinan hal itu merupakan tanda dari masalah yang serius. 

Berak darah yang mengalir terus-menerus dan berlangsung selama beberapa hari bisa jadi indikasi dari penyakit Crohn, kolitis ulseratif atau kanker usus besar.

Jika kamu mengalami kondisi ini, segera periksakan diri ke dokter untuk menentukan penyebabnya dan mendapatkan perawatan yang tepat. 

Selain itu, hindari mengonsumsi makanan yang bisa memperburuk masalah seperti makanan pedas atau gorengan.


Mesti Baca : Menyelami Lautan Berak Berdarah, Simptom Menjadi Petunjuk!


❌ Berak Darah yang Muncul di Luar Waktu Haid

Jika Anda mengalami berak darah di luar waktu haid, hal ini mungkin menjadi tanda-tanda masalah kesehatan yang serius. 

Terkadang, pendarahan ini disebabkan oleh masalah pada anus atau rektum seperti fisura ani atau buasir (9).

Pada wanita, berak darah di luar waktu haid juga bisa menjadi tanda-tanda adanya masalah pada sistem reproduksi seperti infeksi atau kista ovarium

Oleh karena itu, sebaiknya jangan mengabaikan tanda-tanda ini dan segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalaminya.

❌ Berak Darah yang Disertai Nyeri Perut

Salah satu tanda serius dari buang air besar berdarah adalah ketika disertai dengan nyeri perut yang hebat

Nyeri perut ini seringkali terasa sekitar perut bagian bawah dan dapat memburuk selama atau setelah buang air besar.

Jika Anda mengalami gejala ini, maka akan sangat penting untuk segera mencari bantuan medis. 

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin merekomendasikan beberapa tes untuk mengetahui penyebabnya.

Cara Mengobati Berak Darah

Beberapa jenis obat yang bisa diberikan untuk mengatasi kondisi ini adalah antibiotik, ubat anti diare.

1. Rawatan dan Ubat-Ubatan yang Mungkin Diberikan oleh Doktor

Setelah melakukan pemeriksaan pada pasien dengan berak darah, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan dan obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat yang bisa diberikan untuk mengatasi kondisi ini adalah antibiotik, ubat anti-diare, dan suplemen zat besi.

Selain itu, jika berak darah disebabkan oleh masalah buasir atau fisura ani, dokter dapat memberikan salep atau krim untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.

Namun, bila kondisi lebih serius seperti kanker usus besar atau penyakit Crohn maka dokter mungkin akan merekomendasikan operasi sebagai tindakan pengobatan yang lebih efektif.

2. Operasi

Apabila pengobatan lainnya tidak berhasil atau kondisi Anda sudah sangat parah, dokter mungkin akan menyarankan operasi sebagai cara mengobati berak darah.

Operasi bisa dianggap sebagai pilihan terakhir dan biasanya hanya dilakukan jika penyebabnya adalah tumor yang menimbulkan ancaman bagi kesehatan atau memerlukan pengangkatan bagian dari kolon atau rektum.

Ada beberapa jenis prosedur bedah yang dapat dilakukan, termasuk kolostomi, hemikolektomi, dan reseksi sigmoid (10).

3. Pengubatan Alternatif

Selain pengobatan medis konvensional, ada juga beberapa pengobatan alternatif yang dapat membantu mengatasi masalah berak darah.

Ramuan herbal seperti lidah buaya, kunyit, jahe, dan minyak kelapa dapat membantu mengurangi peradangan pada usus dan meringankan gejala berak darah. 

Sementara itu, akupunktur, yoga, dan meditasi dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan keseimbangan hormon dalam tubuh.


Baca Juga : Panduan Lengkap Melegakan Sembelit Secara Semulajadi


Bagaimana Mencegah Berak Darah?

Menjaga pola hidup sehat adalah salah satu cara pencegahan utama dari berak darah.

✅ Menjaga Pola Hidup Sehat

Menjaga pola hidup sehat adalah salah satu cara pencegahan utama dari berak darah. Untuk menghindari sembelit dan fisura ani, penting untuk memperhatikan konsumsi makanan yang berbahaya, seperti makanan pedas dan berlemak.

Sebaliknya, pastikan Anda makan makanan bernutrisi seperti sayuran, buah-buahan, dan protein sehat seperti ikan dan ayam.

Selain pola makan yang sehat, penting juga untuk menjaga kebersihan diri. Rajinlah mencuci tangan setelah buang air besar atau sebelum makan. 

Hindari menggunakan tisu toilet yang kasar untuk membersihkan area dubur. Gunakanlah tisu basah atau bilas dengan air bersih untuk membersihkannya.

✅ Rutin Memeriksakan Kesehatan

Selalu penting untuk secara rutin memeriksakan kesehatan tubuh Anda, terutama jika Anda sering mengalami berak darah atau sembelit.

Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk menentukan penyebab dari berak darah atau sembelit Anda. 

Sebagai contoh, tes darah dapat membantu dokter mengevaluasi jumlah sel darah merah dan memeriksa apakah ada tanda-tanda infeksi atau peradangan dalam tubuh Anda.

✅ Menghindari Konsumsi Makanan yang Berbahaya

Untuk mencegah berak darah, penting untuk menghindari makanan yang berbahaya bagi kesehatan pencernaan

Sebaiknya hindari makanan pedas, makanan yang diawetkan, makanan yang diasap, serta minuman beralkohol.

Selain itu, perlu juga memperhatikan kebersihan dan cara pengolahan makanan yang dikonsumsi

Pastikan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, serta pastikan makanan matang sempurna sebelum dikonsumsi.

Hindari juga makan makanan yang sudah lama disimpan atau tidak segar lagi.

✅ Menjaga Kebersihan Diri

Menjaga kebersihan diri sangatlah penting untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan dari berak darah. 

Setelah buang air besar, pastikan untuk membersihkan daerah anus dengan lembut menggunakan tisu toilet yang halus atau kain lembut yang di rendam dengan air hangat.

Hindari penggunaan sabun atau deterjen karena bisa menyebabkan iritasi. Selain itu, pastikan untuk mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum dan sesudah makan atau setelah membersihkan diri setelah buang air besar.

Tetap menjaga keseimbangan nutrisi juga penting untuk menghindari sembelit yang dapat menyebabkan berak darah. 

Pastikan untuk minum banyak air dan mengkonsumsi makanan yang kaya serat, seperti sayuran hijau, buah-buahan segar, dan biji-bijian.

SHARE

Facebook
Twitter
LinkedIn

RELATED ICOMP ARTICLES: